Sunday, August 25, 2013

Warga Digital (Mengulas Artikel)


Educational leadership in an online world: connecting students to technology responsibly, safely, and ethically
21.08.2013
The current gap in technology knowledge and lack of leadership preparation related to digital literacy for school environments can cause serious problems, as school leaders, parents, and broader social communities are currently realizing.
The authors describe strategies for educational leaders to prepare their stakeholder groups for a digital future, as well as take actions to reduce technology misuse or abuse. Educational institutions should consider this Digital Citizenship model as a potential new tool to for students, faculty and staff—both on-site and online.


Pada artikel diatas dijelaskan bahwa kesenjangan saat ini dalam mempersiapkan pengetahuan teknologi dalam hal pendidikan dalam hal kepemimpinan, dimana tidak adanya kesiapan sekolah, orang tua serta komunitas sosial tertentu akan menjadi masalah yang serius. Pemerintah, sekolah dan orang tua seharusnya mempersiapkan para pemegang kepentingan nantinya yaitu generasi muda menjadi generasi yang memiliki jiwa kepimimpinan, dan melek teknologi. Sehingga dapat mengurangi penyalahgunaan dan pelanggaran dalam teknologi. Lembaga pendidikan pun harus mempertimbangkan model warga digital sebagai sarana baru yang potensial untuk bagi mahasiswa, dosen dan stafnya-baik di lokasi maupun online atau di dunia digital.
Seorang warga digital biasanya mengacu pada seseorang dalam memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam rangka untuk terlibat dalam masyarakat, politik, dan partisipasi pemerintah. K. Mossberger, et al (Mossberger, Karen. "Digital Citizenship. the Internet.society and Participation By Karen Mossberger, Caroline J. Tolbert, and Ramona S. McNeal." Scribd. Web. 23 Nov. 2011. <http://www.scribd.com/doc/13853600/Digital-Citizenship-the-Internetsociety-and-Participation-By-Karen-Mossberger-Caroline-J-Tolbert-and-Ramona-S-McNeal>.) mendefinisikan warga digital sebagai "orang-orang yang menggunakan Internet secara teratur dan efektif." Dalam kualifikasi sebagai warga digital, seseorang umumnya harus memiliki kemampuan yang luas, pengetahuan, dan akses menggunakan Internet melalui komputer, ponsel, dan perangkat web-siap untuk berinteraksi dengan organisasi swasta dan publik. Untuk mewujudkan itu semua, tentunya perlu kerjasama antara pemerintahan, lembaga pendidikan serta lingkungan.
Secara teratur perlu diadakan pelatihan untuk para pendidik dalam memanfaatkan IT. Tidak hanya para pendidik, orang tua pun harus mencari tahu dan meng-upgrade informasi serta pengetahuannya terhadap IT terkini. Ketika segala pendukung telah dipersiapkan secara matang dan baik, maka akan tercipta generasi penerus sebagai warga digital yang dapat memanfaatkan teknologi sebagaimana mestinya dan dengan penuh tanggung jawab serta memiliki jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.



thebookfairygoddess.blogspot.com

No comments:

Post a Comment