Educational leadership in an online
world: connecting students to technology responsibly, safely, and ethically
21.08.2013
The
current gap in technology knowledge and lack of leadership preparation related
to digital literacy for school environments can cause serious problems, as
school leaders, parents, and broader social communities are currently
realizing.
The
authors describe strategies for educational leaders to prepare their stakeholder
groups for a digital future, as well as take actions to reduce technology
misuse or abuse. Educational institutions should consider this Digital
Citizenship model as a potential new tool to for students, faculty and
staff—both on-site and online.
Pada
artikel diatas dijelaskan bahwa kesenjangan saat ini dalam mempersiapkan
pengetahuan teknologi dalam hal pendidikan dalam hal kepemimpinan, dimana tidak
adanya kesiapan sekolah, orang tua serta komunitas sosial tertentu akan menjadi
masalah yang serius. Pemerintah, sekolah dan orang tua seharusnya mempersiapkan
para pemegang kepentingan nantinya yaitu generasi muda menjadi generasi yang memiliki
jiwa kepimimpinan, dan melek teknologi. Sehingga dapat mengurangi penyalahgunaan
dan pelanggaran dalam teknologi. Lembaga pendidikan pun harus mempertimbangkan model warga
digital sebagai sarana baru yang potensial untuk bagi mahasiswa, dosen dan stafnya-baik di lokasi maupun
online atau di dunia digital.
Seorang warga digital biasanya mengacu pada seseorang dalam
memanfaatkan
teknologi informasi (TI) dalam rangka untuk terlibat dalam masyarakat, politik, dan partisipasi pemerintah. K. Mossberger, et al
(Mossberger, Karen.
"Digital Citizenship. the Internet.society and Participation By Karen
Mossberger, Caroline J. Tolbert, and Ramona S. McNeal." Scribd. Web. 23
Nov. 2011. <http://www.scribd.com/doc/13853600/Digital-Citizenship-the-Internetsociety-and-Participation-By-Karen-Mossberger-Caroline-J-Tolbert-and-Ramona-S-McNeal>.) mendefinisikan warga digital sebagai "orang-orang yang menggunakan Internet secara teratur dan efektif."
Dalam kualifikasi sebagai warga digital, seseorang umumnya harus memiliki kemampuan yang luas, pengetahuan, dan akses menggunakan Internet melalui komputer, ponsel, dan perangkat web-siap untuk berinteraksi dengan organisasi swasta dan publik. Untuk
mewujudkan itu semua, tentunya perlu kerjasama antara pemerintahan, lembaga
pendidikan serta lingkungan.
Secara
teratur perlu diadakan pelatihan untuk para pendidik dalam memanfaatkan IT. Tidak
hanya para pendidik, orang tua pun harus mencari tahu dan meng-upgrade
informasi serta pengetahuannya terhadap IT terkini. Ketika segala pendukung
telah dipersiapkan secara matang dan baik, maka akan tercipta generasi penerus sebagai
warga digital yang dapat memanfaatkan teknologi sebagaimana mestinya dan dengan
penuh tanggung jawab serta memiliki jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.
No comments:
Post a Comment